Tuesday, February 15, 2011

Titipan Buat Wanita

"Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki."

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ.

Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang.

Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.

Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan.

Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku karena itulah yang dituntut oleh Allah.

Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia semata-mata untukmu.

Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi dia tetap tidak berputus asa.

Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan.

Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku.

Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu.

Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana.

Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu.

Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah.

Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu.

Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.

Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi.
Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu.

Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu.

Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.

Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama.

Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata.

Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati.

Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat.

Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang kelam.

Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia.

Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi..

Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.

P/s: Tertarik dengan artikel ini. Diambil daripada http://www.iluvislam.com/

Salam Maulidur Rasul


Kerinduan kepada Baginda dan kecintaan kepadanya.. Maka bersegeralah berangkat samada dalam keadaan senang atau susah.
Kembalikan fitrahmu kepada ketaatan sebenar kepada Risalah yang dibawa Baginda..
Itulah nikmat Islam
Rasulullah amat mengasihi umatnya.. sehingga itulah satu-satunya perkataan yang terpacul pada bibir baginda sebelum malaikat Jibril menarik nyawa baginda
Ya Rasulullah
Betapa diri kami amat memerlukanmu
Solawat, sunnahmu
Benar-benar pengubat rindu kami kepadamu
Sungguh Allah Maha Mengasihani
Dengan solawat
Kami jadi lebih harap untuk bertemu denganmu kelak
Dengan syafaat mu kami nantikan
Agar langkah kami kelak
Rahmat buat menduduki syurgaNYA
Kami merinduimu
Kami impikan belaianmu
Teguranmu
Tarbiyyahmu
Kami ingin menatap wajah suci Rasul
Pencinta kami sepanjang hayat
Kekasih Agung Allah SWT
Kami ingin bercerita denganmu
Kami ingin menangis bersamamu
Kami ingin tersenyum bersamamu
Kami ingin damai tenang bersamamu
Kami cinta dirimu
Sepanjang hayat kami
Kami sentiasa mengingati
Menanti dan mengharap pertemuan denganmu kelak
Moga Allah meredhai impian kami

Salam Maulidur Rasul 1432H
Buat Pencinta Nabi Junjungan Muhammad SAW



Friday, February 11, 2011

Bagaimanakah Berkasih

Ana terpanggil untuk berkongsi tentang satu peristiwa yang ditunggu-tunggu tanggal 14 Februari ini.

Kononnya Hari Memperingati Kekasih.

Ana kira menjadi kesempatan, ditunggu oleh sang perindu melampiaskan rasa kasih dan cinta kepada pasangan mereka.

Dan,

Bagi yang berpegang kepada akidah islam, bagaimana kita menanggapinya?

Ganti Kelas

Sesekali ana diminta menggantikan ketiadaan guru dalam subjek tertentu dalam kelas.
Kesempatan ini ana akan gunakan untuk bercerita dengan anak-anak murid. Hari itu Tentang,

Kemerosotan nilai kasih sayang.

Tergamaknya membunuh nyawa si kecil yang tidak berdaya. Dibuang sesuka hati. Ke tempat menjijikkan.

Ibu bapa yang berpenat lelah membesarkan anak-anak. Namun, dewasanya anak-anak itu, berjauhan mereka dari sisi ibu bapa. Terfikirkah ibu bapa mandiri anak-anak mendirikan solat apabila lepas dari jagaan mereka?
Atau, masihkah ada secebis ingatan tentang anak yang membesar dan kini membawa diri itu sebenarnya tahu atau celik dengan solat? Betulkah bacaan Al-Fatihahnya?

Adanya dikalangan saudara terdekat atau sahabat-sahabat yang masih jauh cara berpakaiannya dengan syariat. Sejauhmanakah kasih sayang kita kepada mereka sehingga kita sanggup menasihatinya untuk kembali kepada syariat?

Pasti hadir doa dan ingatan buat saudara seiman kita yang sedang bertarung nyawa untuk menuntut kebebasan seperti di Mesir dan Tunisia?

Cuba kita renungkan kembali. Cinta kita itu adakah membawa kita kembali ingat kepada Allah SWT.

Sebagai contoh, kita sayang kepada keluarga kita. Dengan titipan rasa itu, sehingga kita konsisten mendoakan kesejahteraan buat seisi keluarga walau jauh di mata. Kita serahkan mereka kepada Allah di dalam pemeliharaanNYA. Kebergantungan kepada Allah menjadikan kita beristiqamah mendirikan solat dan amal soleh.

Begitu jugalah kasih kita kepada sahabat-sahabat, anak-anak murid, saudara seiman di serata dunia dan sesiapa jua bersama-sama kita. Tidak sampai hati meninggalkan senarai nama yang tertahta di hati ini. Setia tersemat dalam hati kita kepada mereka.

Semuanya atas nama cinta. Berlandaskan kepada Redha Allah SWT..

Jernihkan Kembali

Maka, marilah jernihkan kembali pengisian dan curahan perasaan ini dengan cara yang diredhai Allah SWT.

Kita diberi nikmat kasih sayang, syukuri dengan menyambung kembali silaturrrahim sesama kita.

Perbanyakkan doa dan kebaikan buat saudara kita. Buat Nabi Junjungan SAW dan para sahabat..

Belai dan peluklah mereka.

Jabatlah kembali huluran persaudaraan dan saling bermaaf-maafan.

Tanyakan khabar mereka.

Carilah mereka yang sudah lama tidak bertamu dihadapan mata.

Janganlah terlalu asyik dengan amukan rindu dendam dengan pasangan teman wanita/lelaki masing-masing.

Pertahankanlah kesucian kasih sayang itu dengan bijaksana.

Hindari zina, sangka buruk, umpat dan caci.

Sertailah kembali pertemuan keluarga.

Bergabunglah kembali dengan jemaah yang sudah lama ditinggalkan.

Binalah mahligai rumahtangga dengan acuan mawaddah, sakinah dan rahmahNYA..

Binalah persahabatan yang sentiasa saling ingat-mengingati kepadaNYA..

Apa jua caranya..
Berkasih sayanglah demi redha Allah SWT.. Bukanlah caranya dengan meraihkan Valentine Day itu.

Semaikan keyakinan,

Agar di penghujung hayatmu, kau pergi dengan senyuman manis bertemu Kekasih Dengan HATI Sejahtera.

Bukankah ini yang kita inginkan?

Kerana Kematian pasti menjemput.

Segarkan pandanganmu..

Moga Allah SWT melapangkan hati kita untuk sentiasa mengingatiNYA, bersyukur dengan segala nikmatNYA dan beribadah dengan ikhlas kepadaNYA..

Thursday, February 10, 2011

Bisikan Cinta Buatmu

Dia memberitahuku
"Apalah sangat ujian dan kesusahan yang menimpa diriku"
Andai dinisbahkan dengan kesusahan dan kesengsaraan pejuang dahulu
Daku mengangguk setuju

Ku mengiyakan
Tidak lekang kata-kata itu menusuk fikiran
Berfikir tentang ZatNYA
Mengamati Nama-Nama INDAH

Dia
MAHA KAYA
MAHA MENDENGAR
MAHA MENGASIHI

Daku, sahabatmu
Memahami keadaanmu sayang
Tentang keberadaanmu
Membongkar hikmah tabiyyah buat dirimu
Ku tak mampu

Hanya lewat pertemuan itu,

Ku sedar,
Ingin ku katakan,
Allah sentiasa mengasihimu
Yakini betapa MAHA 
Allah SWT 

Kau katakan dengan keadaanmu,
Daku juga ingin ungkapkan,
Dengan ujian yang kau kira tidak seberapa itu,
Dirimu sentiasa dinantiNYA
Untuk merintih,
Berharap,
Berpaut,
Dan meminta

Maka,
Jangan kau mengecil-ecilkan 
Apa yang melanda dirimu
Moga dikau sejahtera di dalam naungan rahmahNYA

Ku kirim bisikan cinta,
Buatmu wahai sahabat..
Biar hati kita terpaut
Bukan kerana bersua muka sentiasa
Ingatan tulus
Dalam doa dan sujud
Ku cinta dirimu keranaNYA

Wednesday, February 9, 2011

Kuasa disebalik kudrat

Ana dapati suatu kata-kata di ruangan Facebook Umi Faridah,

"Yakin bahawa Allah mahu kita belajar sesuatu dari setiap peristiwa dan takdir yang berlaku-agar kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Walau pahit yang perlu dilalui pasti ada 'mesej indah' yang ingin disampaikanNya ...kerana itu bersegeralah kembali kepadaNya... pasti kebahagiaan hakiki menanti di hujung sana..."
Kerana perjalanan hidup di dunia sementara ini tidak seperti yang selalu kita harapkan. Seringkali hadir batu-batu kecil menyebabkan langkah kita terhenti.  Tersembam. Sakit yang amat dirasakan.
Ketika itu hanya rahmatNYA.. melalui kekuatan iman dan taqwa pelampung kita untuk bersabar dan bertahan. Bersabar sabar sabar dan sabarlah.
Di sebalik setiap kesusahan yang datang, janganlah pernah mengalah. Sebaliknya, kuatkan pautanmu kepada tali doa dan tawakkal kepada Allah SWT.
Kecintaan kepada risalah kebenaran yang disampaikan Nabi junjungan Rasulullah SAW mesti diteruskan walau dalam usaha yang paling minimum sekalipun. 
Kesusahan yang kita alami pada masa lalu, kini dan akan datang tidak pernah dapat menandingi kesusahan yang dilalui semasa Rasulullah dan para sahabat dahulu. Bagaimana Saidina Ali ketika itu seorang remaja yang masih sangat muda begitu berani menggantikan dirinya di tempat tidur baginda, ketika baginda Rasulullah diperintahkan oleh Allah SWT untuk berhijrah. Ketabahan Asma' Abu Bakar menghantar makanan buat ayahanda dan Rasul yang dicintai, sedangkan Rasulullah ketika itu sedang aktif diburu oleh kaum kaffir musyrikin.
Dan jangan pula mudah dibuai keseronokan dan keselesaan, kerana dikhuatiri menjadi asbab kepada kelalaian kita kepada perintah Allah SWT. Menebal sifat sukakan benda-benda mahal, suka bermewah-mewah sehingga menyemai subur sifat-sifat mazmumah seperti takbur, suka memandang hina dan meninggi diri. 

Fitrah sebagai hamba
Hakikatnya, kita hanyalah hamba Allah SWT. Terimalah fitrah ini dengan jiwa hamba. Yang tidak punya apa-apa. Yang sehayatnya berkehendak kepada Allah SWT sepertimana dalam firmanNYA yang berbunyi
"Wahai manusia, kamu fakir (berkehendak) kepada Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji"
                                                                                   (Surah Faathir: 15)

Ingatlah, setiap kebaikan yang kita lakukan, jangan pernah mengingatilah lagi. Kembalikanlah semula kepada Allah SWT. Semua nikmat dan anugerah yang kita dapati itu adalah kurniaan Allah semata-mata. Kekuatan dan kebolehan itu hakikatnya jua kurniaan Allah SWT. Maka janganlah merasa diri bangga tatkala kita berjaya memperoleh sesuatu kejayaan.
Andai jua apa yang kita beri atau lakukan, namun tidak menampakkan hasil yang kita ingin lihat, maka belajar menilai keikhlasan hati. 
Anda berjaya menaikkan peratus pencapaian kejayaan anak-anak murid dalam peperiksaan mereka, namun orang lain pula yang mendapat Anugerah Guru Cemerlang tahun itu. Siapa yang lebih layak? 
Maka, ketika orang lain tidak menghargai sumbangan kita, adakah kita redha atau tidak puas hati?
Nilailah kembali keikhlasan hati, apakah tujuan kita sebenarnya?
Perhatian duniawi atau kerana redha Allah?
Kuasa Di Sebalik Kudrat
Ana yakin dan percaya bahawa dengan niat yang tulus kerana berkehendakkan redha Allah, pasti Allah akan mengurniakan petunjuk kepada hamba-hambaNYA yang bertaqwa. 

Semaikan kemahuan yang kuat, dan sentiasa berikhtiar mencari jalan. KEMAHUAN pasti akan menghasilkan KEMAMPUAN.

Cekalkan hati..

Walau diri dihimpit dengan kesusahan, berkat niat yang tidak berbelah bahagi, pasti akan muncul kuasa di sebalik kudrat.

Sepertimana Allah SWT berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat 284 yang berbunyi
"Allah SWT tidak memberikan beban yang tidak mampu ditanggung oleh hambaNYA. Ia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya dan ia mendapat siksa dari kejahatan yang dilakukannya"

Oleh itu, ingatlah bahawa perjalanan di dunia fana ini bakal berakhir. Penuhilah masa-masa lapang ini dengan kebaikan dan amal soleh. Membaca, memerhati, menginsafi, menangisi dan menyesali dosa-dosa selama ini.

Bantulah agamamu. Tegakkan kembali syiar mulia ini. Gabung dirimu kembali dengan indahnya hidup dengan islam...

Wallahua'llam